Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 295 - 309 (TamaT)     Edit

Photo
Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 295 - 309

Detail
Status
on

Price ( Rp. )
50000

Discount ( % )
10

Description
Sinopsis

Hai semunya apa kabar? semoga sehat selalu ya.. Amiin

O iya kenapa di part ini lebih panjang?, karena di part kali ini adalah part terkahir dari cerita ini alias TAMAT.

Jadi untuk mengetahui endingnya silahkan dukung ya..

Deskripsi

21+

POV SUAMI

Saya pun segera pergi menuju rumah Heni di daerah Kosambi. Terpaksa saya tidak ikut ke rumah Mega dan kepada istri saya saya mengaku karena sudah janji sebelumnya dengan Heni padahal saya tidak mau ke sana karena merasa tidak nyaman, entah kenapa saya merasa tidak nyaman mengetahu Mega akan segera melahirkan anak saya. Padahal hampir semua keluarga besar kumpul hanya saya yang absen.

Sekitar setengah 8 pagi saya pun sudah sampai di depan Rumah Heni. Mobil sudah saya parkir di tempat biasa dan yang tukang parkir pun sudah mengenal saya. Saya memang tetap pergi ke Rumah Heni selain sudah lama tidak berkunjung juga dan memang ingin juga melihat laporan keuangan.

Pagar rumahnya tampak tidak terkunci dan saya pun langsung masuk ke dalam. Terlihat sepi hanya ada satu motor besar terparkir di halaman rumah. Pintu pun tampak tertutup.

Saya pun segera naik ke teras dan mengetuk pintu dan sekali memencet bel.

Cukup lama pintu tidak di buka. Sudah hampir lima menit, saya pun duduk di kursi yang tersedia di teras rumah dan mengambil ponsel untuk menelepon Heni.

Baru saya mau nelepon terdengar pintu di buka dari dalam dan saya pun langsung berdiri.

Tampak Heni dengan rambut basah hanya berbalut handuk warna jingga. Susunya tampak menyembul dan bagian bawah pun hanya sedkit di bawah selangkangan. Sepertinya baru selesai mandi. Pemandangan tersebut seketika membuat selangkangan saya menjadi mengeras. Paha gempalnya cukup mulus.

Heni:”Eh si aa, kirain siapa, punten, teteh baru selesai mandi ini, koq gak ngabarin sich mau ke sini?

Saya:”Ia gpp, mumpung lagi free saya ke sini”

Heni:”Ya udah masuk, lagi sepi, yang di belakang pada molor, si Neng lagi lari pagi, suami aku lagi jalan sama anak aku yang laki” ucap Heni sambil mempersilahkan saya masuk.

Heni pun berbalik badan dan jalan duluan. Saya pun mengikuti dia dari belakang.

Plaaak…

Sebuah tamparan saya daratkan di pantat besarnya.

Heni:”aaaw, udah nakal aza, pagi-pagi si aa” ucapnya menoleh ke belakang sambil tersenyum.

Heni:”Aaagh, nakal pisan, aku belum sempat pakai celana dalam ih” ucap Heni

Heni:”Mentang-mentang sepi aku sudah mauenakin aza, udah aa duduk dulu di sini.saya mau pakai baju dulu” ucap Heni.

Saya pun duduk di kursi dekat meja penerima tamu.

Saya:”Udah gak usah pakai baju teh”

Heni tidak menjawab tapi mulai mendekati saya

Heni:”Heheh, tenang kalau tahu aa yang bersama teteh di gak bakal ganggu, makanya teteh bilang ke si Meli untuk bilang ke suami teteh kalau ada aa biar dia gak masuk kamar dulu juga ke Fani”

Saya:”Gimana ya…”

Heni:”Huh, aa pura-pura gak pengen, padahal itu udah meuleugeung pisan”

Saya:”Hehe, namanya di umpanin teh”

Heni:”Eh perasaan tambah badag ya, apa karena lama gak ketemu hihi”

Saya:”Liat aza biar gak penasaran teh” ucap saya.

Heni pun segera berjongkok di hadapan saya dan membuka ikat pinggang saya. Di tariknya celana panjang saya lalu di pelorotkan sampai turun ke lutut. Heni pun segera membelai saya yang masih terbungkus celana dalam.

Heni:”Eh ia, kayak makin gemuk nih a, teteh lepas ya” ucapnya dan buru-buru menurunkan celana dalam saya sampai ke lutut.

Heni:”aaww, ini gak salah gede banget, padahal belum keras betul udah lebih gede dari dulu” ucap Heni sambil memegang....

Bagaimanakah kelanjutannya?. Apakah Dendi dan Dewi sadar dengan yang diperbuatnya apa malah lebih liar dan nakal?. Bagaimana nasib dan kelanjutan rumah tangga Dendi dan Dewi?. Silahkan dukung untuk lengkapnya dan mengetahui endingnya.

Saya ucapkan Terimakasih atas dukungannya, semoga menghibur. Saya juga mohon maaf karena cerita ini jauh dari sempurna baik kata-katanya maupun tata bahsanya.

Cerita ini juga tersedia di KaryaKarsa 



Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..

Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 285 - 294     Edit

Photo
Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 275 - 284

Detail
Status
on

Price ( Rp. )
39000

Discount ( % )
10

Description
Sinopsis

21+

POP SUAMI

Menjelang siang kami pun sudah di rumah. Luna dan Tony langsung pamit karena memang sudah 
menunggu dari tadi malam. Sedang kedua mertuaku tetap tinggal sekalian menuggu perkembangan 
pemulihan istri saya.
Saya pun memilih mengambil cuti lagi sebanyak seminggu karena belum tega meninggalkan istri saya 
meski kedua mertuaku menyuruhku untuk bekerja saja. Pergerakan saya di rumah menjadi tidak leluasa 
karena keberadaan kedua mertuaku. Dewi pun menyadarinya tapi sepertinya dia malah puas melihat 
kekakuan saya.
Dewi lebih banyak diam dan menjawab saya seadanya dan lebih sering ditunggu oleh Mia ibunya.
Saya lebih sering bermain bersama anak-anak sambil sesekali diajak ngobrol oleh bapak mertua saya.

Saya lihat Dewi pun sudah semakin pulih, sekarang sudah 7 hari lebih dari dia keluar dari rumah sakit. 
Tapi sikapnya masih sangat dingin terhadap saya. Keberadaan kedua mertua saya pun membuat saya 
tidak bisa melampiaskan hasrat seks saya meski Dewi menyuruh saya meminta kepada Anis atau 
Hanum karena Dewi belum bisa melayani saya. Mau pergi keluar pun saya merasa tidak enak dengan 
mertua saya. Apalagi mertua saya tidur menemani istri saya sedang saya harus tidur di pavilion 
belakang.

Istriku kini duduk sambil menyenderkan badanya di sandaran ranjang.
Wife:”Gimana menurut papah? Mamah kemaren shock, jadi tiba-tiba saja pengen cerita itu ke ibu” ucap 
istri saya.
Saya:”Terus bagaimana reaksi ibu kamu mah?
Wife:”Ya, sepertinya pertama dia kaget, kemudian mulai marah, tapi mamah orangnya lebih liberal beda 
sama papah, mamah hanya marah sebentar dan dia mulai memahami semuanya dan dia sepertinya 
mencoba untuk mengerti jadi dia minta mamah menceritakan betul2 semuanya yang mamah ingat”
Saya:”Ya, papah memahami keadaan mamah, mungkin ini waktunya kita kembali ke jalan yang benar”
Wife:”mamah juga, maksudnya mamahnya aku meminta mamah jujur sama papah, jangan ada yang 
ditutupin lagi, agar kita kembali ke komitmen awal saling terbuka” ucap istri saya.
Saya:”Memang apa yang mamah tutupi? Ucap saya sedikit kaget karena saya pikir tidak ada yang istri 
saya tutupi.
Dewi tampak mengambil nafas panjang terlebih dahulu dan kemudian kembali berbicara.
Wife:”Sebenarnya….ini tentang bayi mamah yang keguguran” ucap istri saya tampak ragu untuk 
menyelesaikan ucapannya.
Saya hanya diam dan bersabar menunggu apa yang akan diceritakan oleh istri saya.
Wife:”Sebenarnya, mamah gak tahu pasti siapa ayah bayi yang mamah kandung” ucapnya lalu berhenti 
dan menatap saya.
Saya sedikit terkejut tapi saya belum yakin makna ucapan dewi takutnya saya salah mengartikan.
Istri saya pun tampak merasa heran melihat reaksi saya yang seperti tidak terpengaruh sedikit pun.
Wife:”Koq papah biasa saja?
Saya:”Maksud mamah gimana sich?
Wife:”waktu hamil kemaren sebenarnya mamah gak tahu mamah hamil sama siapa? Mamah gak yakin 
hamil sama papah, karena mamah lebih sering berhubungan badan dengan si david dibanding dengan 
papah” ucap istri saya dan kini menjadi jelas. Muka saya terasa panas dan tiba-tiba dada saya terasa 
berat.
Saya:”papah gak salah denger? Ucap saya dengan suara sedikit bergetar.
Wife:”Ia, maafin mamah pah, mamah sempet khianatin papah, terus terang mamah sempat suka sama si 
David, karena mamah anggap lebih gagah dan perkasa dari papah, mamah terbuai karena kontolnya 
lebih gede dan panjang dari papah serta dia lebih kaya, tapi kemudian mamah sadar, cinta mamah Cuma 
buat papah”
Aku terdiam antara marah, kesal dan sedih campur aduk menjadi satu. Ku lihat Dewi mulai meneteskan 
air matanya yang membuat saya terasa luluh lantak.
Wife:”maafin aku yap ah, sudah bohong sama papah”
Saya:”Kenapa kamu gak langsung berterus terang aza waktu itu?
Wife:”mamah takut, mamah takut papah bakalan nyeraikan mamah, mamah juga sempat diskusi dengan 
Luna, terus kami pun mengarang perampokan itu”
Saya:”Maksudnya waktu dulu kita dirampok itu rekayasa kamu dan Luna?
Istri saya terdiam sambil menundukkan kepalanya.
Wife:”Ia, tadinya itu alibi, Luna yang nyaranin, biar ada perampokan, terus perampoknya memperkosa 
mamah, biar makin mengaburkan kehamilan mamah, bisa saja dikira mamah hamil karena diperkosa 
rampok”
Saya:”Papah bener-bener gak nyangka kamu bisa bohong seperti ini, Cuma itu aza kan yang kamu 
tutupi? Gak ada lagi?
Wife:”Masih Pah…”
Saya:”Hah, ada lagi, apa?
Wife:”dulu, waktu kita liburan di ciwidey, mamah juga dibooking pak Bob dan temannya, jadi waktu 
papah mamah tinggal sama Anis, mamah pergi melacurkan diri, maafin aku pah”
Aku bener-bener dibuat tak bisa berkata sedikit pun. Aku terdiam, bengong tak percaya istriku bisa 
melakukan itu.
Saya:”Heh, ada lagi? Ucapku dengan suara berat.


Bagaimanakah kelanjutannya?. Apalagi rahasia yang disembunyiin dewi? Bagaimana nasib pernikahannya apakah akan terjadi prahara lebih parah?. Dukung terus kelanjutnnya ya... makin seru makin enak.
Lebih enak Ikuti dari part sebelumnya kenapa terjadi prahara hingga dewi masuk rumah sakit dan orang tua dewi marah.


Cerita ini juga tersedia di KaryaKarsa 


Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..

Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 275 - 284     Edit

Photo
Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part

Detail
Status
on

Price ( Rp. )
39000

Discount ( % )
10

Description
Sinopsis

POV SUAMI

Saya:”Sel, aa masukin lebih dalam ya? Ucap saya kepada Selly.

Selly tak menjawab hanya mengannguk saja. Tampak sedikit dia agak gusar. Entah karena kesakitan di memeknya atau akibat bentar lagi bakal mendapatkan kenikmatan.

Saya pun perlahan mendorong kembali. Selly tampak memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya. Lubangnyaa memang begitu sempit saya pun terasa sakit meski di dalam licin dan basah apalagi Selly pasti terasa begitu sakit. Saya sempat berhenti sejenak.

Ratih:”Udah a, dorong, biar cepet robek selaput daranya” ucap Ratih memberi semangat kepada saya.

Selly tampak membuka matanya dan saya pun mendorong dengan cepat dan kini saya agak cepatkan.

Selly:”aagh berhenti dulu a, sakiiiiiit banget”

Saya sempat mau berhenti tapi dilarang oleh Ratih.

Ratih:”Jangan berhenti, masukan lagi aza a, itu baru sedikit aa yang masuk momok si neng” ucap ratih sambil menahan tangan Selly yang berusaha menggemgam.

Saya pun segera mendorong hingga hampir lebih dari setengahnya masuk ke dalam Selly.

Selly:”aaaaa, sakiiiiiiit”

***

POV ISTRI

Mendengar Jakarta emosiku kepada suamiku kembali timbul.

Saya:”Terus kenapa papah gak pulang, kan Sabtu minggu libur, Cuma 2 jam aza Pah” ucapku sedikit sedih juga.

Raut wajah suamiku sedikit berubah dan tampak sedikit gugup.

Suami:”Ya, papah e anu harus kejar setoran nyelesaikan pekerjaan biar cepat kelar dan balik ke Bandung” ucap suami saya sedikit terbata-bata.

Saya:”Jadi sabtu minggu papah di rumah aza?

Suami:”Ia papak kerja dari rumah aza mah”

Jelas suamiku sudah berbohong.

Saya:”Papah punya pembantu, mamah pernah telepon?

Suami:”E anu, dia tidak tetap hanya datang sesekali untuk nyuci baju dan bersih-bersih rumah” ucap suamiku dan jelas dia menyembunyikan sesuatu. Hatiku terasa begitu pedih kenapa dia berbohong apa karena aku juga yang suka bohongi dia hingga karma suamiku sekarang menyembunyikan sesuatu di belakang saya.

Saya:”Kalau aza ada papah, ada security jaga siang seperti biasanya ini gak akan terjadi, kita gak akan kehilangan bayi kita” ucapku dan air mata kembali menetes dari pipiku.

Suamiku pun tampak tak kuasa menahan air mata yang mulai menetes dari pipinya.

Ibu:”Sudah neng, ini musibah, jangan diingat-ingat lagi, kamu istirahat ya”

Saya:”Ia mah”

Sementara suamiku tak berkata lagi dan hanya duduk di sofa. Ku lihat bapakku ikut duduk di sebelah Dendi sambil menepuk-nepuk pundak suami saya.

Pikiran saya pun menerawang ke mana-mana mulai dari flash back kejadian kemaren pagi dan kejadian pertama bersama Fadli yang mengawali semua petualanganku.

Aku menarik nafas panjang, bagaiamana aku mengakhiri semua ini, apa aku harus segera mengakui semua kebohongan ku kepada Dendi suamiku tapi yang jadi masalah sekarang Dendi mulai main-main juga dibelakangku, tak mungkin ini bisa berakhir dengan cepat dan Dendi sikapnya keras juga biar orangnya pendiam dan pemalu ya pada awalnya dulu, aku yakin dia akan membalas dendam dan tak mungkin aku bisa menahannya.


Wah makin rumit tapi makin seru banget nih.. Apa yang selanjutnya direncanakan Dewi Apakah akan berterus terang kepada Dendi atau mungkin sebaliknya?

Ikuti dan dukung untuk kelanjutnnya.



Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..

Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 265 - 274     Edit

Photo
Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 265 - 274

Detail
Status
on

Price ( Rp. )
39000

Discount ( % )
10

Description
Sinopsis

21+

POV WIFE

Hari minggu pagi terasa sepi, suami saya bahkan tak ada mengabari atau menelpon saya membuat hati saya begitu risau. Saya pun duduk sendiri di ruang tamu sementara anak-anak bermain di kolam renang di temani Bu Heti, Anis dan Hanum.

Saya pun bengong sendiri dan perasaan saya mulai khawatir dan terbang ke mana-mana. Teringat masa lalu pertama kali berjumpa Dendi dan saya sudah langsung jatuh cinta pada pandangan pertama walau saat itu saya punya pacar dan Dendi adalah pacar temen saya juga.

Saat pikiran saya sedang kacau saya mendengar deru motor di halaman. Tampak Sony turun dari motornya. Dia memakai pakaian serba hitam tapi bukan baju security. Kaos hitam dan celana jeans hitam, tampak dia naik ke teras dan segera mengetuk pintu.

Saya:”ia sebentar” saya pun berdiri dan segera membuka pintu.

Saya:”Oh, Sony, cepet masuk”

Sony:”saya ada informasi bu”

Saya:”Ia masuk, kita bicara di dalam”

Sony pun segera mengikuti saya dan kami duduk bersebrangan.

Saya:”ada info apa saja Son?

Sony:”ada beberapa bu” Sony tampak celingak-celinguk ke luar.

Saya:”Tenang, dari pagi gak ada yang jaga, Pak Donatus jaga malam dan udah pulang”

Sony:”Syukurlah, saya dapat info dari pak Donatus, bapak pergi ke Jakarta bawa obat kuat yang dia berikan, padahal kan istrinya ada di sini” ucap Sony sambil menatap saya sebentar.

Saya:”Itu saja?

Sony:”ada lagi, hari Sabtu saya sudah mengutus orang ke Jkt, dia suah datang ke kantor suami ibu tapi tutup, Cuma dapat sedikit info dari security yang jaga, kebetulan dia tahu staff-staff kontrak di mana, jadi orang suruhan saya nyari ke sana, dia dapat info dari seorang staff di kantor yang rumah kontrakannya berhasil di temui, ternyata suami ibu tidak tinggal di apartemen atau hotel tapi juga kontrak rumah, jadi orang sy segera mendatangi rumahnya dan ngecek ke rt untuk memastikan” ucap Sony dan berhenti sejenak.

Saya:”Ok, lanjut” ucap saya sambil sedikit berdebar-debar.

Sony:”Jadi benar alamat yang diberikan si staff memang tempat tinggal pak Dendi, tapi kata Pak RT udah beberapa hari Pak Dendi gak pernah pulang ke rumahnya, kebetulan rumah yang disewanya dekat rumah pak RT, untuk memastikan orang saya datangin rumahnya dan memang kosong taka da orang, kata tetangga sebelah, terakhir dia lihat kamis atau rabu gitu bu”

Hati saya langsung panas dan curiga.

Saya:”Ada lagi?

Sony:”Sementara tidak ada, pelacakan mentok di situ bu, soalnya tidak ada yang tahu tetangganya Pak Dendi pergi ke mana, mereka malah ngira pulang ke sini karena kan week end.

Saya pun terdiam dan merenung, kalau terakhir suami saya di rumahanya rabu atau kamis, berarti sudah hampir tiga hari dia pergi entah kemana.

Saya:”Orang kamu stand by ya, siapa tahu suami saya pulang ke rumah kontrakan dia”

Sony:”Siap bu”

Saya:”Sekarang kamu mau kemana? Tanya saya lagi.

Sony:”Paling pulang bu, saya Cuma informasikan itu saja”

Saya:”Ya sudah, terima kasih ya, lanjutkan terus pemantaunannya, saya curiga suami saya punya simpanan”

Sony:”siap bu, kalau begitu saya permisi” ucap Sony dan hendak berjalan keluar.

Seketika saya memegang tangannya membuat dia kembali menghadap saya.

Saya segera berjongkok di depan dia dan saya turunkan resleting celana dia.

Sony pun tampak celingak-celinguk melihat ke segala arah.

Sementara tangan saya sudah masuk ke dalam celana Sony dan mengelus kontol dia dari balik cdnya.

Saya:”Sudah saya duga, gede” ucap saya sambil menengadahkan kepala saya dan melihat dia.

Sony:”Bu, takut ada yang lihat”

Saya:”Kamu banyak sekali yang ditakutkan, ayo ikut ke kamar saya, aman, saya mau berterima kasih karena kamu sudah mau menjual kesetiaan kamu pada suami saya” ucap saya sambil menuntun dia.

Saya pun segera membawa Sony ke dalam kamar saya dan menguncinya.

Saya:”Tenang saja, anak-anak pasti lama berenang, kita berenang berdua di kasur hihi”

Sony:”Tapi bu, kalau ketahuan gimana?

Saya:”Kamu ini badan gede tapi nyalinya kecil, tapi kontolnya gede sich hihi, tenang orang di rumah ini gak ada yang berani mengusik saya.

Saya kembali berjongkok di depan Selangkangan Sony. Saya pun menyalakan ponsel saya dan memasang pada mode rekam video.

Sony:”Koq di rekam bu?

Wah seru banget nih.. apa yang terjadi selanjutnya? silahkan langsung di Cek Out aja ya..

Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..

Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 255 - 264     Edit

Photo
Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 255 - 264

Detail
Status
on

Price ( Rp. )
39000

Discount ( % )
10

Description
Detail Produk

21+

Saya pun mulai salah tingkah karena lurus di depan saya mertua baru saya (Yuniar) yang merupakan 

istri pak hadi lagi mandi di kamar mandi tanpa pintu. Sekarang suaminya berada di samping 
saya.
Apalagi saya lagi mencuci cd istrinya.
Tapi tampak Pak Hadi biasa saja tidak ada gelagat aneh apapun. Sepertinya bagi dia ini biasa saja 
istrinya mandi di hadapan menantunya.
Sementara ku lirik Ifah sudah duduk di belakang tembok rumah yang kebetulan ada kursi kayu panjang 
tanpa senderan. Ifah tampak sedikit menurunkan handuknya dan sedang menyusui si Tabah.

Tapi tetap saja kehadiran Pak Hadi membuat saya sedikit tidak leluasa. Saya hanya sesekali melihat 
kepada Yuniar.
Yuniar:”Eh a, kita jadinya nginep apa nanti langsung pulang ke rumah? Kata ifah ada rencana mo 
nginep” ucap Yuniar yang tengah menyabuni badannya dengan sabun dalam posisi 
menyamping.
Saya:”Ya, kalau Pak Hadi mau, kita nginep aza mah, sekali-sekali sekalian refreshing” ucap saya.
Yuniar tiba-tiba memutar badannya dan berjalan tetap dengan posisi jongkok mendekati pintu masuk 
kamar mandi yang tanpa pintu ini.
Otomatis Yuniar sedikit menangkang dan saya pun tak melewatkan untuk melihatnya.
Yuniar pun kini jongkok di tepat di depan saya di jalan masuk ke kamar mandi sambil tetap menyabuni 
badannya.
Yuniar:”Pah gimana, kita nginep aza ya sekali-kali nginep di hotel, kalau si neng kan udah sering, kita 
sich belum” ucap Yuniar berbicara kepada Hadi sambil kali ini dia mengangkang lebih lebar. Kalau 
kondisi normal tentu suaminya pasti marah tapi pak Hadi tetap cuek melihat posisi istrinya yang begitu 
menantang.
Saya sekarang yakin sudah ada sesuatu dulu diantara mereka dan termasuk istri saya sehingga Hadi 
tidak masalah istrinya saya lihatin. Saya pun tidak ragu lagi untuk menatap Yuniar 
lama-lama.
Hadi:”Gimana ya, kerjaan di sawah harus bapak tinggal”
Yuniar:”Kerjaan apa, paling bagi air, kan bisa minta tolong sama tetangga dulu Pak, paling satu hari 
saja” ucap Yuniar yang kini sudah mulai menyabuni pahanya dan ssegera menyabuni bagian sesitivenya. 
Otomati pahanya pun semakin dilebarkan.
Saya pun sudah mengeras lagi dengan sempurna di balik handuk sehingga saya harus 
membetulkan posisi beberapa kali.
Yuniar pun tampak menyadari kondisi saya dan beberapa kali tersenyum kepada saya

Saya masih sedikit tidak percaya.
Sementara Pak Hadi hanya mesem-mesem saja.
Dan tiba-tiba…
 

Apakah yang terjadi? dan apa yang terjadi nanti di Hotel?. Dukung untuk lebih lanjutnya ya



Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..

Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 244 - 254     Edit

Photo
Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 244 - 254

Detail
Status
on

Price ( Rp. )
39000

Discount ( % )
10


Description
Detail Produk

18+

POV ISTRI

Besoknya pagi-pagi aku sudah bangun dan sudah tidak lagi terlihat Hanum sementara Intan masih 
tertidur pulas, aku pun tertidur pulas karena kenikmatan yang saya dapatkan tadi malam sampai 
lupa menyusui Revan. Aku pun segera mandi untuk menghilangkan lengket di badan akibat 
pergulatan tadi malam. Badan saya pun terasa segar kembali.
Setelah mandi saya pun segera merias diri untuk menyambut kedatangan Tirta dan Rey kembali. Di 
depan kaca aku pun berlengak-lenggok dalam hati aku tak menyangka dalam kondisi hamil aku masih 
lari saja hehe dan aku pun tak menyangka aku jadi begini, dari seorang ibu rumah tangga biasa sekarang 
menjadi seorang pemuas.

Setelah Intan berangkat ke sekolah diantar oleh Hanum saya duduk di sofa ruang tamu menunggu Tirta 
dan Rey datang. Benar saja tak lama mobil kemaren datang dan segera masuk ke halaman. Pos dalam 
keadaan kosong karena si Donatus tampaknya sudah pulang dan gak ada yang gantikan, biasanya ada 
temannya yang saya gak kenal biasa menggantikan Donatus tapi hari ini tampak gak muncul.
Saya pun segera menyambut Tirta dan Rey di teras rumah. Mereka pun segera turun dari mobil dan 
menatap saya yang saat ini mengenakan baju gamis warna ungu bunga-bunga yang mana rok sama 
bajunya terpisah bukan baju terusan, kain baju dan rok saya kenakan tergolong tipis tapi tidak 
transfaran. Karena ini baju lama lekuk tubuh saya yang sedang hamil tercetak dengan jelas.
Jilbab putih saya kenakan di kepala saya.
Tirta yang pertama melakuan pembicaraan.
Tirta:”Wah, sang bidadari rupanya sudah menunggu kita Pak Rey”
Rey:”Ia pak, Dewi kamu cantik sekali, andai belum punya suami saya nikahin kamu hehe”
Saya:”Udah ah jangan pada gombal ayo masuk” ucap saya dan segera berbalik berjalan lebih dulu di 
depan mereka.

Tirta:”Katanya Pak Rey mau di kolam renang lagi, bu Dewi punya pelampung yang besar?
Saya:”Ada kayaknya, suami saya yang beli, buat apa? Pak Rey gak bisa berenang? Tanya saya sambil 
melihat kepada Rey.

Tirta:”Bukan Pak Rey mau muasin bu Dewi di atas pelampung katanya”
Saya:”Hihi, gak leluasa dong rey kalau kamu mau muasin aku di atas pelampung ya ada jatuh kita 
hihi”
Rey:”Ya kalau jatuh paling juga basah wi”
Saya:”Ya udah kalau gitu kita ke kolam sekarang

Tirta pun segera memlepar pelampung tersebut ke kolam renang.
Tirta:”Ayo ladiest first…” ucapnya.

Rey memberi kode kepada saya agar berpindah sedikit ke tengah. Saya pun segera menuruti sehingga 
posisi saya sekarang sejajar dengan Hanum. Rey pun meminta saya rebahan. Saya pun merebahkan 
badan saya sambil mengangkang dan kepala saya bersandar di bagian kepala perahu pelampung 
berbentu flamengo.
Rey pun membuka kancing rok saya dan saya pun membantu dengan mengangkat pantat saya. Rey 
menarik lepas rok saya dan menaruhnya di ujung kaki Hanum.

Tirta pun segera mendorong.. Bleeseeek....


Kira-kira apa yang didorong ya... Dukung kelanjutnnya ya makin seru makin enak nih



Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..

Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 234 - 243     Edit

Photo
Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 234 - 243

Detail
Status
on

Price ( Rp. )
39000

Discount ( % )
10


Description
Detail Produk

18+

POV SUAMI

Sudah pukul 10, kami pun segera masuk ke dalam kamar. Kamarnya cukup luas juga, meski 
tidak ada kamar mandi. Ada satu ranjang yang rangkanya terbuat dari besi. Tapi ranjangnya cukup luas 
juga mungkin kalau springbed ukurannya king size. Tampak di tengah-tengahnya anaknya sedang tidur.
Ifah pun tampak memindahkan posisi anakny tidur ke dekat dinding yang awalnya saya kira tembok tapi 
setelah saya lihat lebih jelas ternyata dari kayu yang di cat menyerui dinding tembok warna putih, jadi 
untuk dinding yang berbatasan denga ruang tamu ternyata terbuat dari kayu, saya pun menjadi sedikit 
rishi karena suara dari dalam pasti dengan mudah terdengar dari luar.
Saya:”besok aa belikan dech tempat tidur buat dedek bayinya” ucap saya.
Ifah:”Hehe, biar kita luas ya a dan dedek bayi gak ke berisikan” ucap Ifah sedikit nakal saya pun gak 
nyangka juga karena dulu sangat alim. Tapi mungkin dia menyesuaikan dengan kondisinya sekarang di 
mana ini sudah tiga kali berarti diah nikah kontrak.

Ifah:”Aa mau maen sekarang? Tanya Ifah sangat berani beda dengan tadi saat di luar.
Saya:”Nanti saja dech neng, kita tidur-tiduran saja” ucap saya sambil naik ke ranjang menyusul Ifah 
yang sudah naik dari tadi saat memindahkan anaknya.
Kami pun rebahan berdampingan sambil selonjoran dan bersandar di pembatas ranjang yang terbuat dari 
besi sambil kita tempelkan bantal di belakang kita.
Ifah:”Aa malu ya karena mereka masih ngobrol di luar? Ucapnya.
Saya:”Nggak, Cuma aa gak mau terburu-buru, ngobrol saja dulu.
Ifah:”Gimana aa saja dech” ucapnya sambil senyum. Kami belum melakukan aktivitas apapun, 
pegangan tangan saja tidak.
Saya pun berinisiatif menaruh tangan kanan saya di pundaknya Ifah.

Tiba-tiba Ifah membalik badannya dan mencium bibir saya. Kami pun saling melumat dan berciuman.
Saya:”Tapi orang-orang belum pada tidur” ucap saya.
Ifah:”Biar aza aa” ucapnya dan kembali mencium saya. Kami pun kembali saling melumat dan bertukar 
ludah. Tangan saya bergerak memegang pantat besarnya yang memang sudah sangat menarik perhatian 
saya. Saya pun meremas-remas pantatnya sambil kita berciuman.

Saya pun sudah tidak perduli lagi, hasrat harus dituntaskan. Saya baru ingat belum meminum obat dari 
Donatus yang selalu saya bawa ke mana-mana”
Saya:”Bentar Fah, boleh saya minta minum dulu aus”
Ifah:”Ih, mau nge.. aza aa masih kepikiran minum hihi, bentar ya” ternyata Ifah bicaranya vulgar juga 
dan tentu membuat saya senang, mungkin karena keadaan yang membuat dia menyesuaikan diri dengan 
posisinya sekarang.

Ifah pun segera keluar dari pintu kamar untuk mengambilkan saya minum. Tak lama dia pun datang 
kembali dan membawa segelas air minum.
Ifah:”Ini A”
Saya:”Mereka belum pada tidur?
Ifah:”Belum, memang sengaja mereka menunggu kita ew.. a, pada penasaran hihi” ucap ifah nakal.
Saya pun turun dari ranjang dan pura-pura mengintip dari pintu keluar. Padahal saya mengeluarkan obat 
kuat dan segera mencampur dengan air minum, Segera saya pun menenggak sampai habis.
Ku lihat Ifah duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan saya.
Ifah:”Aa ngelihatin apa sich, pintunya gak dibuka juga, mereka bakalan mau tidur dulu, pasti pengen 
denger kita main”
Saya:”Masa sich?
Ifah:”Ia, untuk membangkitkan nafsu bapak, jadi nanti ibu sama bapak aku juga bakal maen” ucap Ifah.
Saya:”Oh gitu, ya udah kalau gitu” ucap saya sambil menaruh gelas di meja segera menghampiri Ifah. 
Ifah pun berdiri dan merangkul saya, kami pun segera berciuman, Ifah ternyata lumayan tinggi juga gak 
jauh beda dengan saya

Lalu kami pun kembali berciuman dengan posisi saya berada di atas badan Ifah. Kami pun berciuman 
kembali dan kadang sampai berguling sehingga terkadang Ifah yang di atas atas sebaliknya. Ranjang 
pun mulai berderit meski kami baru pemanasan belum sampai ew...
Lalu tiba-tiba terdengar..

Wah apa yang terjadi ya? Apakah Dendi dan Ifah berhasil menuntaskan malam pertamanya?. dukung terus ya.. pasi seru dan makin enak banget



Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..

Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 224 - 233     Edit

Photo
Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 224 - 233

Detail
Status
on

Price ( Rp. )
39000

Discount ( % )
10
Description
Detail Produk

18+

Sesampainya di depan pintu kamar Utami pun segera mengetuk beberapa kali dan segera pintu kamar 
pun terbuka.
Tampak si Jamal hanya memakai handuk putih saja. Dadanya ternyata berbulu lebat juga seperti 
wajahnya yang brewokan.

Jamal:”Oh, ayo, saya udah lama nunggu ini”
Utami:”sorry ya om lama, ayo masuk, gue tinggal ya”
Jamal:”Santai masuk aza dulu” ucap Jamal sambil menarik tangan Utami. Mau tidak mau Utami pun 
ikut masuk.

Kamarnya memang luas ada kulkas berukuran besar dan ranjang berukuran king Size.
Di Dalam si Jamal langsung menggandeng kami berdua dan membawa kami duduk di pinggir ranjang.

Utami:”Gue mau ngapain di sini, nonton loe berdua ng..? Ucap Utami sewot.
Saya:”Y aloe ikut juga lah hehe” ucap saya ngasal.
Jamal:”Wah, ternyata ibu rumah tangga berjilbab ini suka juga hehe” ucap si jamal.
Jamal:”Ia, gue juga mau elu juga Mi” ucap Jamal. Saya dan Utami pun terkejut.
Utami:”Perjanjiannya kan Dewi aza Om”
Jamal:”Gue berubah pikiran, kalau dua sekaligus lebih seru dan menantang, ayolah, gimana?
Saya pun berbisik kepada Utami.
Saya:”Ikut aza dech,
Utami tampak berpikir dan berbisik kepada saya.

Utami:”Tapi laki loe gimana?
Saya:”Biar saja dia, biar tahu rasa udah ngehajar punya gua hihi” ucap saya cekikikan.
Jamal:”Gimana sayang, para bidadari, udah ketawa ketiwi mah pasti setuju”
Saya:”Ia mantap”
Jamal:”Ok, kalau gitu kita bisa langsung mulai”
Jamal:”Ayo duduk di sini kamu Mi” ucap dia meminta Utami pindah ke samping dia.
Utami pun segera berpindah ke sebelah kanan si Jamal. Kini saya dan utami pun mengapit Om Jamal.
Tangan si jamal pun mulai bergerilya di...

 

Wah Jamal dapat double nih..  Dukung terus ya makin seru pokonya.. 



Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..

Order mudah! via WhatsApp.

Instant Checkout dengan Contact Form WhatsApp.

Online 1x24 Jam!

Apapun pesananmu, CS (Customer Service) kami akan dengan senang hati untuk melayani.. :)

Kualitas Terbaik!

Kami memastikan, produk yang kami kirim sesuai dengan Ekspektasi pembeli.

Ikuti dan dukung kami! ×

1 Butuh bantuan?

×


close