Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 234 - 243 Edit
18+
POV SUAMI
Sudah pukul 10, kami pun segera masuk ke dalam kamar. Kamarnya cukup luas juga, meski
tidak ada kamar mandi. Ada satu ranjang yang rangkanya terbuat dari besi. Tapi ranjangnya cukup luas
juga mungkin kalau springbed ukurannya king size. Tampak di tengah-tengahnya anaknya sedang tidur.
Ifah pun tampak memindahkan posisi anakny tidur ke dekat dinding yang awalnya saya kira tembok tapi
setelah saya lihat lebih jelas ternyata dari kayu yang di cat menyerui dinding tembok warna putih, jadi
untuk dinding yang berbatasan denga ruang tamu ternyata terbuat dari kayu, saya pun menjadi sedikit
rishi karena suara dari dalam pasti dengan mudah terdengar dari luar.
Saya:”besok aa belikan dech tempat tidur buat dedek bayinya” ucap saya.
Ifah:”Hehe, biar kita luas ya a dan dedek bayi gak ke berisikan” ucap Ifah sedikit nakal saya pun gak
nyangka juga karena dulu sangat alim. Tapi mungkin dia menyesuaikan dengan kondisinya sekarang di
mana ini sudah tiga kali berarti diah nikah kontrak.
Ifah:”Aa mau maen sekarang? Tanya Ifah sangat berani beda dengan tadi saat di luar.
Saya:”Nanti saja dech neng, kita tidur-tiduran saja” ucap saya sambil naik ke ranjang menyusul Ifah
yang sudah naik dari tadi saat memindahkan anaknya.
Kami pun rebahan berdampingan sambil selonjoran dan bersandar di pembatas ranjang yang terbuat dari
besi sambil kita tempelkan bantal di belakang kita.
Ifah:”Aa malu ya karena mereka masih ngobrol di luar? Ucapnya.
Saya:”Nggak, Cuma aa gak mau terburu-buru, ngobrol saja dulu.
Ifah:”Gimana aa saja dech” ucapnya sambil senyum. Kami belum melakukan aktivitas apapun,
pegangan tangan saja tidak.
Saya pun berinisiatif menaruh tangan kanan saya di pundaknya Ifah.
Tiba-tiba Ifah membalik badannya dan mencium bibir saya. Kami pun saling melumat dan berciuman.
Saya:”Tapi orang-orang belum pada tidur” ucap saya.
Ifah:”Biar aza aa” ucapnya dan kembali mencium saya. Kami pun kembali saling melumat dan bertukar
ludah. Tangan saya bergerak memegang pantat besarnya yang memang sudah sangat menarik perhatian
saya. Saya pun meremas-remas pantatnya sambil kita berciuman.
Saya pun sudah tidak perduli lagi, hasrat harus dituntaskan. Saya baru ingat belum meminum obat dari
Donatus yang selalu saya bawa ke mana-mana”
Saya:”Bentar Fah, boleh saya minta minum dulu aus”
Ifah:”Ih, mau nge.. aza aa masih kepikiran minum hihi, bentar ya” ternyata Ifah bicaranya vulgar juga
dan tentu membuat saya senang, mungkin karena keadaan yang membuat dia menyesuaikan diri dengan
posisinya sekarang.
Ifah pun segera keluar dari pintu kamar untuk mengambilkan saya minum. Tak lama dia pun datang
kembali dan membawa segelas air minum.
Ifah:”Ini A”
Saya:”Mereka belum pada tidur?
Ifah:”Belum, memang sengaja mereka menunggu kita ew.. a, pada penasaran hihi” ucap ifah nakal.
Saya pun turun dari ranjang dan pura-pura mengintip dari pintu keluar. Padahal saya mengeluarkan obat
kuat dan segera mencampur dengan air minum, Segera saya pun menenggak sampai habis.
Ku lihat Ifah duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan saya.
Ifah:”Aa ngelihatin apa sich, pintunya gak dibuka juga, mereka bakalan mau tidur dulu, pasti pengen
denger kita main”
Saya:”Masa sich?
Ifah:”Ia, untuk membangkitkan nafsu bapak, jadi nanti ibu sama bapak aku juga bakal maen” ucap Ifah.
Saya:”Oh gitu, ya udah kalau gitu” ucap saya sambil menaruh gelas di meja segera menghampiri Ifah.
Ifah pun berdiri dan merangkul saya, kami pun segera berciuman, Ifah ternyata lumayan tinggi juga gak
jauh beda dengan saya
Lalu kami pun kembali berciuman dengan posisi saya berada di atas badan Ifah. Kami pun berciuman
kembali dan kadang sampai berguling sehingga terkadang Ifah yang di atas atas sebaliknya. Ranjang
pun mulai berderit meski kami baru pemanasan belum sampai ew...
Lalu tiba-tiba terdengar..
Wah apa yang terjadi ya? Apakah Dendi dan Ifah berhasil menuntaskan malam pertamanya?. dukung terus ya.. pasi seru dan makin enak banget
Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..