Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 244 - 254 Edit
18+
POV ISTRI
Besoknya pagi-pagi aku sudah bangun dan sudah tidak lagi terlihat Hanum sementara Intan masih
tertidur pulas, aku pun tertidur pulas karena kenikmatan yang saya dapatkan tadi malam sampai
lupa menyusui Revan. Aku pun segera mandi untuk menghilangkan lengket di badan akibat
pergulatan tadi malam. Badan saya pun terasa segar kembali.
Setelah mandi saya pun segera merias diri untuk menyambut kedatangan Tirta dan Rey kembali. Di
depan kaca aku pun berlengak-lenggok dalam hati aku tak menyangka dalam kondisi hamil aku masih
lari saja hehe dan aku pun tak menyangka aku jadi begini, dari seorang ibu rumah tangga biasa sekarang
menjadi seorang pemuas.
Setelah Intan berangkat ke sekolah diantar oleh Hanum saya duduk di sofa ruang tamu menunggu Tirta
dan Rey datang. Benar saja tak lama mobil kemaren datang dan segera masuk ke halaman. Pos dalam
keadaan kosong karena si Donatus tampaknya sudah pulang dan gak ada yang gantikan, biasanya ada
temannya yang saya gak kenal biasa menggantikan Donatus tapi hari ini tampak gak muncul.
Saya pun segera menyambut Tirta dan Rey di teras rumah. Mereka pun segera turun dari mobil dan
menatap saya yang saat ini mengenakan baju gamis warna ungu bunga-bunga yang mana rok sama
bajunya terpisah bukan baju terusan, kain baju dan rok saya kenakan tergolong tipis tapi tidak
transfaran. Karena ini baju lama lekuk tubuh saya yang sedang hamil tercetak dengan jelas.
Jilbab putih saya kenakan di kepala saya.
Tirta yang pertama melakuan pembicaraan.
Tirta:”Wah, sang bidadari rupanya sudah menunggu kita Pak Rey”
Rey:”Ia pak, Dewi kamu cantik sekali, andai belum punya suami saya nikahin kamu hehe”
Saya:”Udah ah jangan pada gombal ayo masuk” ucap saya dan segera berbalik berjalan lebih dulu di
depan mereka.
Tirta:”Katanya Pak Rey mau di kolam renang lagi, bu Dewi punya pelampung yang besar?
Saya:”Ada kayaknya, suami saya yang beli, buat apa? Pak Rey gak bisa berenang? Tanya saya sambil
melihat kepada Rey.
Tirta:”Bukan Pak Rey mau muasin bu Dewi di atas pelampung katanya”
Saya:”Hihi, gak leluasa dong rey kalau kamu mau muasin aku di atas pelampung ya ada jatuh kita
hihi”
Rey:”Ya kalau jatuh paling juga basah wi”
Saya:”Ya udah kalau gitu kita ke kolam sekarang
Tirta pun segera memlepar pelampung tersebut ke kolam renang.
Tirta:”Ayo ladiest first…” ucapnya.
Rey memberi kode kepada saya agar berpindah sedikit ke tengah. Saya pun segera menuruti sehingga
posisi saya sekarang sejajar dengan Hanum. Rey pun meminta saya rebahan. Saya pun merebahkan
badan saya sambil mengangkang dan kepala saya bersandar di bagian kepala perahu pelampung
berbentu flamengo.
Rey pun membuka kancing rok saya dan saya pun membantu dengan mengangkat pantat saya. Rey
menarik lepas rok saya dan menaruhnya di ujung kaki Hanum.
Tirta pun segera mendorong.. Bleeseeek....
Kira-kira apa yang didorong ya... Dukung kelanjutnnya ya makin seru makin enak nih
Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..