Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 255 - 264 Edit
21+
Saya pun mulai salah tingkah karena lurus di depan saya mertua baru saya (Yuniar) yang merupakan
istri pak hadi lagi mandi di kamar mandi tanpa pintu. Sekarang suaminya berada di samping
saya.
Apalagi saya lagi mencuci cd istrinya.
Tapi tampak Pak Hadi biasa saja tidak ada gelagat aneh apapun. Sepertinya bagi dia ini biasa saja
istrinya mandi di hadapan menantunya.
Sementara ku lirik Ifah sudah duduk di belakang tembok rumah yang kebetulan ada kursi kayu panjang
tanpa senderan. Ifah tampak sedikit menurunkan handuknya dan sedang menyusui si Tabah.
Tapi tetap saja kehadiran Pak Hadi membuat saya sedikit tidak leluasa. Saya hanya sesekali melihat
kepada Yuniar.
Yuniar:”Eh a, kita jadinya nginep apa nanti langsung pulang ke rumah? Kata ifah ada rencana mo
nginep” ucap Yuniar yang tengah menyabuni badannya dengan sabun dalam posisi
menyamping.
Saya:”Ya, kalau Pak Hadi mau, kita nginep aza mah, sekali-sekali sekalian refreshing” ucap saya.
Yuniar tiba-tiba memutar badannya dan berjalan tetap dengan posisi jongkok mendekati pintu masuk
kamar mandi yang tanpa pintu ini.
Otomatis Yuniar sedikit menangkang dan saya pun tak melewatkan untuk melihatnya.
Yuniar pun kini jongkok di tepat di depan saya di jalan masuk ke kamar mandi sambil tetap menyabuni
badannya.
Yuniar:”Pah gimana, kita nginep aza ya sekali-kali nginep di hotel, kalau si neng kan udah sering, kita
sich belum” ucap Yuniar berbicara kepada Hadi sambil kali ini dia mengangkang lebih lebar. Kalau
kondisi normal tentu suaminya pasti marah tapi pak Hadi tetap cuek melihat posisi istrinya yang begitu
menantang.
Saya sekarang yakin sudah ada sesuatu dulu diantara mereka dan termasuk istri saya sehingga Hadi
tidak masalah istrinya saya lihatin. Saya pun tidak ragu lagi untuk menatap Yuniar
lama-lama.
Hadi:”Gimana ya, kerjaan di sawah harus bapak tinggal”
Yuniar:”Kerjaan apa, paling bagi air, kan bisa minta tolong sama tetangga dulu Pak, paling satu hari
saja” ucap Yuniar yang kini sudah mulai menyabuni pahanya dan ssegera menyabuni bagian sesitivenya.
Otomati pahanya pun semakin dilebarkan.
Saya pun sudah mengeras lagi dengan sempurna di balik handuk sehingga saya harus
membetulkan posisi beberapa kali.
Yuniar pun tampak menyadari kondisi saya dan beberapa kali tersenyum kepada saya
Saya masih sedikit tidak percaya.
Sementara Pak Hadi hanya mesem-mesem saja.
Dan tiba-tiba…
Apakah yang terjadi? dan apa yang terjadi nanti di Hotel?. Dukung untuk lebih lanjutnya ya
Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kenikmatan duniawi, Mohon bijak dalam memilih cerita..